Jumat, 19 Februari 2010

KOMPAS
PENDIDIKAN TINGGI
Meraih Gelar dengan Skripsi Pesanan

Jumat, 19 Februari 2010 | 03:56 WIB

Oleh Irene Sarwindaningrum

Di sebuah kafe di Jalan Ir H Juanda, Bandung, Jawa Barat, seorang mahasiswi terlihat serius menyimak teman bicaranya, seorang lelaki berumur sekitar 45 tahun. Siang itu, ia sedang mendapat ”kursus” mengenai isi skripsi yang sudah selesai dibuat atas nama dirinya.

Bab demi bab dijelaskan secara detail. Begitu pun tabel dan grafik, diterangkan secara rinci. Sesekali, mahasiswi fakultas ekonomi salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung itu mengajukan pertanyaan. Terkadang ia mengangguk-angguk.

”Saya memang minta bantuan orang untuk membuatkan skripsi,” kata mahasiswi itu berterus terang. Untuk jasa pembuatan skripsinya itu, ia menyediakan uang jasa Rp 7 juta dan skripsi selesai tak sampai dua bulan.

Masa pembuatan dilakukan setelah draf skripsi yang diajukan sang mahasiswi disetujui dosen pembimbing. Draf skripsi hanya berisi bab I yang memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan metodologi penelitian. ”Draf juga kami yang membuat setelah dikonsultasikan dengan pemesan,” kata Shr (45), yang sudah 12 tahun menerima pesanan pembuatan karya akhir mahasiswa, mulai dari skripsi hingga disertasi.

Biaya pembuatan bergantung pada tingkat kesulitan, tetapi umumnya satu paket lengkap berharga Rp 4,5 juta hingga Rp 10 juta. Artinya, mulai dari pemilihan judul, pembuatan draf, penulisan, hingga pencetakan lima buah skripsi hard cover, semua dilakukan pembuat. Hanya pada kasus-kasus tertentu, terutama kasus yang spesifik, mahasiswa pemesan diminta menyerahkan data lapangan.

”Pangsa pasar pembuatan skripsi tidak pernah habis, apalagi sekarang guru harus sarjana dan pegawai pemerintah daerah juga banyak yang mengambil pascasarjana,” kata Shr.

Dalam mencari pelanggan, sarjana ilmu sosial lulusan perguruan tinggi di Bandung ini bekerja sama dengan pegawai fotokopi di sekitar kampus perguruan tinggi.

Terang-terangan

Di Yogyakarta, jasa pembuatan karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, bahkan disertasi, lebih terang-terangan. Iklan jasa layanan pembuatan skripsi dan disertasi menghiasi media massa, dalam bentuk selebaran pun banyak yang ditempel di pinggir jalan. Delapan hingga sepuluh iklan bisa ditemukan di koran setiap harinya. Iklan ini umumnya menyebut sebagai penjual jasa konsultasi atau bimbingan skripsi, tesis, dan disertasi.

Dibandingkan dengan di Bandung, biaya pembuatan di Yogyakarta relatif lebih murah. Biayanya berkisar Rp 2,5 juta untuk skripsi yang tidak memerlukan perancangan software atau alat, Rp 3 juta untuk skripsi yang membutuhkan pembuatan software atau alat, dan Rp 4,5 juta hingga Rp 6 juta untuk pembuatan disertasi. Harga itu masih bisa berubah, bergantung pada tingkat kesulitannya.

Menurut Rht, salah seorang penyedia jasa pembuatan skripsi, biaya itu sudah mencakup pemilihan topik, penyusunan karya ilmiah, hingga pembuatan software ataupun alat. Para penjaja jasa menjamin keamanan skripsi, tesis, dan disertasi yang mereka buatkan. Mahasiswa yang telah membayar juga akan dibekali melalui les atau pembelajaran tentang materi yang dipesan untuk skripsinya agar lulus ujian.

”Jadi, nanti kalau proses pengujian tidak akan ketahuan. Sudah 10 tahun saya membuatkan skripsi, belum ada yang tidak lolos,” katanya.

Untuk jasa ini, Rht membuka kantor di kawasan Gedong Kuning, Yogyakarta. Sebelum transaksi, penyedia jasa biasanya bertanya jurusan calon pemesan skripsi dan jenis penelitian yang diinginkan. Rata-rata karya ilmiah dijamin selesai dua bulan.

Hmw, penyedia jasa pembuatan disertasi di kawasan Maguwo, Sleman, mengatakan, sejumlah pengguna jasa pembuatan disertasi adalah pegawai pemerintah daerah yang tengah menyelesaikan kuliah pascasarjana. Para pengguna jasa diharuskan menyuplai data yang diperlukan untuk disertasinya.

”Kalau data sudah ada, soal penyusunan nanti beres. Dari bab I sampai halaman akhir kami yang mengerjakan,” ujarnya.

Berlangsung lama

Jasa pembuatan karya ilmiah merupakan praktik yang telah lama berlangsung. Rata-rata penyedia jasa telah menggeluti usaha lebih dari 10 tahun. Mereka pun tak ragu mencantumkan diri sebagai alumnus perguruan tinggi negeri di Yogyakarta.

Praktik ini membuat sejumlah perguruan tinggi memasang kewaspadaan. Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mewajibkan keterangan orisinalitas untuk karya ilmiah atau disertai yang akan diuji. Mahasiswa juga harus menyertakan data dengan bukti keaslian data. ”Di tingkat dosen, kami juga punya koordinator jurnal dan tim khusus untuk memeriksa karya ilmiah dosen asli karya sendiri,” ujar Rektor UAJY A Koesmargono.

Menurut Koesmargono, jasa pembuatan karya ilmiah tergolong tindakan penipuan dan pemalsuan yang melanggar etika pendidikan. Akan tetapi, seperti halnya tindak penjiplakan, praktik-praktik sejenis sulit dibuktikan karena membutuhkan kecermatan tinggi.

Bagi Ketua Dewan Pendidikan Provinsi DI Yogyakarta Wuryadi, fenomena ini menandakan pendidikan telah dianggap sebagai komoditas yang punya harga dan bisa diperdagangkan. Pemalsuan skripsi disebutnya sebagai bagian dari budaya instan pendidikan yang lebih mengutamakan kemudahan dibandingkan dengan moral dan proses. Mereka berambisi meraih gelar meski dengan skripsi pesanan. (THY)

KOMPAS
Kejujuran Semakin Memudar
Penjiplakan, Puncak Gunung Es

Jumat, 19 Februari 2010 | 03:49 WIB

Jakarta, Kompas - Kegiatan jiplak-menjiplak karya ilmiah merupakan puncak gunung es ketidakjujuran dalam jagat pendidikan. Skripsi mahasiswa yang sebagian merupakan jiplakan dengan cara copy/cut and paste, serta contek-mencontek dalam ujian, sudah dianggap lumrah.

Dengan demikian, ketidakjujuran itu sudah merambah hampir ke semua jenjang pendidikan. ”Ketidakjujuran ini sudah holistik, mengakar, merambah keluarga, masyarakat, dunia pendidikan, dan pemerintahan. Ini cermin dekadensi moral,” ujar Dr William Chang, pakar etika sosial, alumnus Universitas Gregoriana dan Universitas Lateran (Roma), saat dihubungi Kompas, Kamis (18/2).

Pepatah mengatakan, Non scholae sed viate discimus (Seneca, Epist. 106.11), manusia belajar bukan untuk sekadar memperoleh nilai berupa angka-angka yang kadang bersifat relatif dan subyektif, tetapi manusia belajar untuk hidup. Yang utama adalah nilai-nilai untuk mendukung hidup manusia.

Dia menambahkan, plagiat adalah tindak kebohongan dan akan cepat diketahui. Maka, pendidikan formal perlu mengambil langkah edukatif bagi para plagiator. Komersialisasi di bidang karya ilmiah sudah semarak. Akhirnya, lahir sarjana-sarjana bertitel panjang, tetapi bobot ilmiahnya rendah. Plagiat termasuk tamparan tragis dunia pendidikan formal kita jika kasus ini dibiarkan.

Masyarakat sering bertanya, kapan pejabat itu kuliah dan membuat tesis, kok, mendadak bergelar doktor.

Sanksi

Menanggapi kasus penjiplakan, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal menegaskan perlunya pengetatan aturan dan penjatuhan sanksi lebih serius di perguruan tinggi hingga pemerintah. ”Penjatuhan sanksi tergantung tingkat kesalahan dan sudah dilakukan tiap perguruan tinggi. Kementerian hanya bisa menunda atau tidak memproses kenaikan pangkat atau permohonan guru besar,” ujarnya.

Fasli mengakui, kasus-kasus penjiplakan dengan mengutip jurnal luar negeri sudah berlangsung lama. Saat diketahui, Kementerian Pendidikan Nasional otomatis menolak permohonan pengangkatan guru besar atau kenaikan pangkat dosen.

Sementara itu, pendiri dan Direktur Eksekutif Yayasan Warisan Luhur Indonesia (Indonesia Heritage Foundation) Ratna Megawangi menyatakan, maraknya plagiat adalah bukti kegagalan sistem pendidikan dan pola asuh dalam keluarga, terutama karena belum adanya pendidikan karakter.

Pendidikan karakter sering disamakan dengan pendidikan moral yang dituangkan dalam pelajaran dan harus dihafal. ”Kita tahu bohong dan mencontek itu salah, tetapi dibiarkan. Pemahaman atas benar-salah tidak dipraktikkan dalam perbuatan,” tuturnya.

Batasan penjiplakan

Guna mencegah berkembangnya penjiplakan, Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri mengusulkan agar perguruan tinggi lebih gencar menyosialisasikan pengertian dan batasan penjiplakan.

”Selama ini banyak anggapan mencontek karya ilmiah sebagai hal lumrah. Maka, sosialisasi harus terus dilakukan karena tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang penjiplakan,” papar Gumilar.

Untuk mencegahnya, mahasiswa dan dosen UI harus memublikasikan karya ilmiahnya di kalangan internal dan umum agar diketahui jika terjadi plagiat.

Cenderung ditutupi

Guru besar ilmu sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bambang Purwanto, menambahkan, selama ini penjiplakan karya ilmiah cenderung ditutup-tutupi, berlangsung terus tanpa sanksi. Kondisi ini mendorong kian merebaknya penjiplakan dan akan menjadi budaya buruk pendidikan kita. Padahal, menjiplak karya ilmiah merupakan pelanggaran kode etik utama seorang ilmuwan.

”Selama ini, pengaduan atas penjiplakan karya ilmiah belum pernah ditanggapi. Ada banyak alasan, mulai dari ewuh-pakewuh, tenggang rasa antarkolega, sampai takut diancam,” kata Bambang menambahkan.

Selama beberapa tahun ini, Bambang menemukan dua karya ilmiahnya dijiplak dosen dari perguruan tinggi lain. Meski telah disertai bukti-bukti kuat, laporan kepada perguruan tinggi asal dosen yang menjiplak tidak pernah diproses dan ditanggapi.

Kata Bambang, ada banyak teknik dalam menjiplak dan mudah dilakukan dengan komputer.

”Seharusnya penjiplak dikenai sanksi tegas tanpa toleransi karena menyangkut mental dan moral bangsa. Apa jadinya bangsa ini jika para calon pemimpin bangsa ini dididik oleh pencuri?” ujar Bambang.

Terkait dugaan penjiplakan karya ilmiah dua calon guru besar perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V DI Yogyakarta Budi Santosa Wignyosukarto mengatakan, berkas pengajuan guru besar dikembalikan ke perguruan tinggi masing-masing untuk klarifikasi.

Hasil analisis terakhir, karya dosen IPA dicurigai menjiplak skripsi mahasiswa S-1 sebuah perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Kemiripan terlihat mulai dari tabel data, analisis, hingga gambar grafik. Analisis setebal 12 halaman itu dikirim reviewer yang kebetulan menjadi pembimbing skripsi mahasiswa yang karyanya dijiplak.

Untuk antisipasi, Budi berharap perguruan tinggi meningkatkan kontrol sosial antardosen. ”Akibat perbuatan satu dosen, seluruh PTS itu akan malu.”

Gagal

Maraknya penjiplakan karya ilmiah merupakan cermin kegagalan sistem pendidikan nasional. Kini, pendidikan lebih berorientasi pada produk, kurang menghargai proses, dan rasa malu pada kode etik kian terkikis. ”Demi tunjangan profesi, gelar kehormatan di lingkungan pendidikan diraih dengan cara curang,” tutur Wuryadi, Ketua Dewan Pendidikan DI Yogyakarta.

Sejak tunjangan profesi dosen dan guru besar ditetapkan, pengajuan gelar guru besar memang meningkat. Dalam setahun, ada delapan pengajuan guru besar di Kopertis V DI Yogyakarta. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dengan sebelum tunjangan profesi dosen dan guru besar diberlakukan.

Sementara itu, Prof Dr Moh Mahfud MD, guru besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, menilai penjiplakan berpotensi melakukan korupsi.

”Penjiplak karya orang lain berpotensi melakukan korupsi. Diri sendiri saja dibohongi, apalagi orang lain. Orang-orang seperti ini berbahaya jika kelak menjadi pemimpin,” kata Mahfud. (WHY/IRE/LUK/TON)

Kamis, 18 Februari 2010

mata kuliah pak danang wahyudi

BISNIS INTERNASIONAL

Pengertian

Griffin dan Pustay

Bisnis internasional meliputi transaksi bisnis antara berbagai pihak lebih dari satu negara

Ball et.al

Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara.

Definisi ini tidak hanya mencakup perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga mencakup industri jasa, misal transportasi, pariwisata, perbankan dsb

Basin Internasional diartikan sebagai suatu studi tentang transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan internasional (ekspor dan impor) dan foreign investment yang dilakukan oleh individu dan perusahaan atau organisasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan/manfaat tertentu.

Pengertian Ekonomi Internasional

Ekonomi internasional diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor), yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter, serta organisasi (swasta dan pemerintah, dan kerjasama ekonomi antar negara.

Perbedaan BI VS Ekin

1. BI lebih menekankan multi aspek dari aplikasi transaksi internasional. Ekin lebih menekankan aspek teori ekonomi normatif dari transaksi internasional

2. BI menggunakan pendekatan interdisciplinary. Ekin menekankan pada aspek ilmu ekonomi

3. BI relatif lebih menekankan pada aspek mikro. Ekin aspek makro

4. BI lebih menekankan aspek manajerial strategis, Ekin pada aspek teoritis

Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses di mana masyarakat dunia menjadi semakin berhubungan, terkait, dan tergantung satu sama lain dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, dll.

Modernisasi

Modernisasi ditandai dengan cepatnya kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang transpotasi, telekomunikasi, dan pariwisata

Dampak globalisasi dan modernisasi

Globalisasi dan modernisasi berdampak luas terhadap tumbuhnya mekanisme pasar secara terbuka melalui bisnis internasional, sehingga negara tidak dipengaruhi oleh batas-batas fisik (cross borderless). Keadaan ini akan mendorong timbulnya persaingan yang semakin ketat, di mana hanya bangsa yang memiliki hyper competitive advantage atau keunggulan bersaing yang tinggi yang akan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan

Perbedaan bisnis internasional dengan bisnis domestic

Perbadaan antara bisnis internasional dengan bisnis domestik terletak dalam 4 hal, yaitu:

a. mata uang

b. sistem hukum

c. budaya

d. ketersediaan sumber daya

Ruang Lingkup BI

a. International operation management

b. International marketing management

c. International financial & accounting management

d. International human resource management

e. International management information system

Pentingnya mempelajari bisnis internasional

a. Kebutuhan organisasi

b. Antisipasi persaingan

c. Mengikuti perkembangan

Aktivitas dalam Bisnis Internasional

a. Tangible trade/visible trade

b. Intangible trade/invisible trade

c. International investment

- Foreign Direct Investment

- Portfolio Investment

d. Lisensi (Licencing)

e. Waralaba (Franchising)

f. Management contrack

Minggu, 14 Februari 2010

PITUTUR LELUHUR JOWO ASLI. Puji Suci Marang Gusti, Kawulo Tansah Ngabekti. Åjå sirå wani-wani ngaku Pangéran, sênadyan kawrúh Ira wís tumêka “Ngadêg Sarirå Tunggal” utåwå bisa mêngêrtèni “Manunggaling Kawulå Gusti” (Janganlah kamu coba berani mengaku Tuhan, walaupun ilmu pengetahuanmu sudah sampai pada ‘berdiri sebagai Pribadi Tunggal’ atau bisa memahami “kemanunggalan” makhluk dengan Sang Pencipta) ♥♥♥ Pangéran Kang Måhå Kuwåså (Gusti Allah, Tuhan) iku siji, angliputi ing ngêndi papan, langgêng, síng nganakaké jagad iki saisiné, dadi sêsêmbahan wóng sa-alam donyå kabèh, panêmbahane nganggo carané dhéwé-dhéwé (Tuhan Yang Maha Kuasa itu satu, meliputi seluruh penjuru dunia, yang abadi, yang mencipta bumi seisinya, disembah oleh manusia seluruh dunia, (manusia) menyembah dengan caranya masing- masing) ♥♥♥ Janma ingkang wus waspadeng semu sinamun ing samudana, sesadon ingadu manis (Ciri orang yang sudah cermat akan ilmu justru selalu merendah diri dan selalu berprasangka baik) ♥♥♥ Si pengung nora nglegawa, sangsayarda deniro cacariwis, Ngandhar-andhar angendhukur, Kandhane nora kaprah, saya elok alangka longkanganipun. Kawruhe mung ana wuwus, Wuwuse gumaib gaib,kasliring thithik tan kena. Si wasis waskitha ngalah, ngalingi marang si pingging. (Si dungu tidak menyadari, bualannya semakin menjadi jadi, ngelantur bicara yang tidak-tidak, bicaranya tidak masuk akal, makin aneh, membual tak ada jedanya. Ilmunya sebatas mulut, kata-katanya di gaib-gaibkan, dibantah sedikit saja tidak mau, membelalak alisnya menjadi satu Lain halnya, Si Pandai cermat dan mengalah, tidak mau membuka aib si bodoh) ♥♥♥ Nulada laku utama tumrape wong tanah jawi, Wong agung ing Ngeksiganda, Panembahan Senopati, Kepati amarsudi sudane hawa lan nepsu, Pinepsu tapa brata, tanapi ing siyang ratri, Amamangun karyenak tyasing sesama. (Contohlah perilaku utama, bagi kalangan orang Jawa (Nusantara), orang besar dari Ngeksiganda (Mataram), Panembahan Senopati, yang tekun, mengurangi hawa nafsu, dengan jalan prihatin (bertapa), serta siang malam selalu berkarya, menentramkan hati kepada sesama) ♥♥♥ Ing donyå iki ånå róng warnå síng diarani bêbênêr, yakuwi bênêr mungguhíng Pangéran lan bênêr såkå kang lagi kuwåså (Di dunia ini ada dua macam kebenaran, yakni kebenaran menurut Tuhan dan kebenaran yang datang dari manusia sedang berkuasa) ♥♥♥ Klabang iku wisané ånå ing capité. Kålåjêngkíng wisané múng ånå pucúk buntút (êntúp). Yèn ulå mung dumunúng ånå untuné ulå kang duwé wiså. Nangíng yèn durjånå wisané dumunúng ånå ing sakujúr badan (Bisa Lipan terletak dicapitnya, bisa kalajengking hanya terdapat di ujung ekornya, bisa ular hanya terdapat di gigi taringnya saja, tetapi manusia durjana seluruh badannya berbisa) ♥♥♥ Ajiníng dhiri iku dumunúng ånå ing lathi lan budi (Harga diri seseorang terletak di dalam ucapan dan budi pekertinya) ♥♥♥ Wóng iku kudu ngudi kabêcikan, jalaran kabêcikan iku sanguníng uríp. Wóng kang ora gêlêm ngudi kabêcikan iku prasasat sétan (Setiap orang harus berusaha melaksanakan kebajikan, sebab kebajikan itu sebagai bekal hidup. Orang yang tidak mempedulikan kebajikan adalah sebangsa setan) ♥♥♥ Ngèlmu iku kêlakóné kanthi laku, sênajan akèh ngèlmuné lamún ora ditangkaraké lan ora digunakaké, ngèlmu iku tanpå gunå (Ilmu diperoleh dengan usaha yang giat, walapun banyak ilmu jika tidak disebarluaskan dan tidak dimanfaatkan, ilmu tersebut tak kan berguna apa- apa) ♥♥♥ Wóng linuwíh iku kudu biså ngêpèk ati lan ngêpénakaké atiné liyan. Yèn kumpúl karo mitrå kudu biså ngêtrapaké têmbúng kang manís kang pêdhês, sêpêt, bisa gawé sênêngíng ati. Yèn kumpúl pandhitå kudu biså ngómóngaké têmbúng kang bêcík. Yèn ånå sangarêpíng mungsúh kudu biså ngatónaké kuwåså pangaribåwå kaluwihané (Orang punya kelebihan harus bisa mengambil hati dan menentramkan hati orang lain, jika berkumpul bersama kawan-kawan harus bisa menyesuaikan ucapan yang manis, yang pedas, yang sepet, bisa membuat gembira hati orang lain. Bilamana berkumpul dengan pendhita harus bisa berucap secara sopan dan baik. Bilamana berada di depan musuh harus bisa memperlihatkan wibawa dan kelebihannya) ♥♥♥ Åjå sênêng yèn dèn alêm, åjå sêngit yèn dèn cacad (Jangan senang jika dipuji, jangan sakit hati jika dicela). *** Suro Diro Joyonengrat Lebur Dening Pangastuti. http://satriabayu212.blogspot.co.id/2012/09/pitutur-leluhur-jowo-asli.html


--> PENYUSUNAN RENCANA USAHA
I. PENDAHULUAN

Jika kita seorang pemilik bisnis atau akan memasuki bisnis untuk pertama kali, kita harus menyusun suatu rencana bisnis. Apakah hal tersebut untuk menaikkan dan memperoleh tambahan modal atau untuk suatu fokus bisnis yang lebih jelas. Suatu rencana bisnis sama pentingnya dengan sebuah peta bagi pencari harta karun. Jalur menuju tujuan akhir anda mempunyai suatu urutan-urutan yang logis, suatu peta yang baik akan dengan mudah menghantarkan kita untuk sampai ke sasaran. Setiap bisnis akan mempunyai perbedaan dan situasi yang muncul pada masa kini sangatlah bervariasi, namun untuk menyusun sebuah rencana bisnis, peraturan-peraturan dan pola-pola tertentu harus diikuti. "SEORANG PEMILIK BISNIS YANG GAGAL MEMBUAT RENCANA BERARTI TELAH MERENCANAKAN KEGAGALAN "

II. RENCANA BISNIS


2.1. PUTUSKAN PILIHAN BISNIS ANDA

Dalam melakukan pilihan bisnis sangat tergantung pada beberapa faktor yakni: Berapa banyak uang yang harus diinvestasikan. Bisakah kita menarik investor lainnya untuk ikut dalam bisnis yang akan kita usahakan. Berapa laba yang diharapkan. Apa keahlian yang kita miliki. Apa yang paling ingin kita lakukan. Apakah kita mau bekerja lebih keras dan lebih lama.
2.1.1. Mulai Dengan Mengumpulkan Informasi
Berbagai sumber informasi yang penting. Kamar Dagang dan Industri. Pameran dagang. Pertemuan jaringan local. Media Masa ( koran, tabloid, majalah, TV, Internet) Kedutaan dan lainnya.
2.1.2 Defenisikan Bisnis
Tulislah sebuah pernyataan misi sebanyak lima puluh kata atau kurang yang menggaris-besarkan apa yang akan kita jual, kepada siapa dan apa yang akan membuat bisnis kita berbeda.
2.1.3 Tentukan Nama Bisnis
Nama mencerminkan harapan jadi jagalah nama tersebut tetap sederhana dan deskriptif. Buatlah nama tersebut berbeda dan dapat langsung dikenal dan hindari kata yang berlebihan dan kata sifat yang terlalu panjang. Nama bisnis seharusnya menjadi seperti sebuah judul dalam sebuah artikel. Uraikan siapa kitaa dan apa yang kita lakukan dalam nama tersebut, jangan membuat calon pelanggan kita menebak-nebak apa yang sedang kita lakukan.Misalnya "Bakso Malang" memberikan hasil yang jauh lebih efektif dari pada "Makanan Malang".
2.2 TUJUAN MENYUSUN RENCANA BISNIS
Rencana bisnis kita adalah jantung dan jiwa operasi dan perangkat dokumen yang paling penting yang akan kita berikan kepada setiap lembaga peminjam dana atau investor potensial.
Rencana bisnis menjelaskan semua pendanaan yang diperlukan dan memberikan informasi pendahuluan tentang usaha kita kepada para lembaga peminjam dan investor. Gunakan rencana bisnis untuk berbagai tujuan penting sebagai berikut ;
  1. Memegang kendali atas kehidupan wirausaha kita. Rencana bisnis merupakan bukti dari inisiatif kita, karena menunjukkan bahwa kita mempunyai disiplin untuk memfokuskan energi, pikiran pada suatu proyek penting dan memahami bagaimana cara mencapai kemajuan dan pertumbuhan, menyelesaikan maslah yang menghadang ditengah jalan dan mencapai sasaran-sasaran tertinggi.
  2. Sebagai gambar sebuah cetak biru utama. Rencana bisnis bagi wirausaha sama dengan gambar arsitektur detail bagi pembangunan gedung. Rencana bisnis menentukan detail-detail yang akan digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan kita.
  3. Sebagai alat komunikasi terhadap rencana utama. Rencana bisnis adalah sebuah pernyataan tentang tujuan yang akan memungkinkan kita menyampaikan kepada para kolega suatu agenda langkah demi langkah untuk mencapai sasaran.
  4. Dapat digunakan untuk menarik uang ke proyek.
Pemasok modal potensial dan sumber pendanaan, investo
Diterbitkan di: Desember 01, 2007

Orang yang membaca ringkasan ini juga membaca:

Lainnya tentang Usaha Mikro

http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1716482-proposal-bisnis/
met pagi kawan kawan, aku lagi uji coba blog.

Jumat, 12 Februari 2010

From: "www.YesusKristus.com" Subject: www.YesusKristus.com / Renungan Hari Ini Date: Mon, 8 Feb 2010 19:34:00 -0700
Message:


This is an e-mail from 'www.YesusKristus.com'
Tidak Ada Kursi

Bacaan hari ini: Ibrani 10:1-18
Ayat mas hari ini: Ibrani 10:12
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 6-7; Matius 25:1-30


Misalkan Anda memasuki Bait Allah dalam Perjanjian Lama, Anda akan mendapati suatu perabot yang tidak tersedia di sana. Apakah itu? Kursi! Tidak ada kursi di dalam Bait Allah. Setiap imam besar yang melayani di Bait Allah tidak berkesempatan untuk duduk. Mereka selalu aktif, setiap hari melayani, setiap hari mempersembahkan korban. Ketika seorang imam selesai bertugas, imam yang lain melanjutkan pelayanannya. Mereka harus melakukannya berulang-ulang karena korban yang mereka persembahkan tidak benar-benar efektif dalam menghapuskan dosa umat Allah.

Betapa berbeda dengan Imam Besar Perjanjian Baru! Penulis kitab Ibrani mengemukakan fakta yang sangat mengejutkan, khususnya bagi orang Yahudi yang terbiasa dengan pelayanan ala Bait Allah tadi. Kita tidak lagi menemukan imam besar yang berdiri melayani. Sebaliknya, kita mendapati Imam Besar yang duduk untuk selama-lamanya (ayat 12). Duduk melambangkan kondisi beristirahat; berhenti dari suatu pekerjaan. Tidak seperti imam Perjanjian Lama, Kristus sudah selesai bertugas. Dia mempersembahkan kurban hanya satu kali, sebuah kurban yang sempurna, kurban yang menghapuskan dosa untuk selama-lamanya. Dia telah meraih kemenangan yang menentukan atas dosa, dan sekarang Dia duduk bersama dengan Bapa-Nya, menyaksikan hasil kemenangan-Nya.

Jika Anda menerima Yesus sebagai Imam Besar, bukankah itu alasan yang sangat kokoh untuk bersukacita? Tidak ada lagi yang dapat kita lakukan untuk menambahi atau mengurangi kesempurnaan kurban-Nya. Kita hanya perlu bersyukur dan turut merayakan kemenangan-Nya.


KITA MENGHADAPI DOSA BUKAN LAGI DENGAN BERGUMUL MELAWANNYA, MELAINKAN DENGAN MENERIMA DAN MERAYAKAN KEMENANGAN